Rabu, 29 September 2010

fenomena aborsi di kalangan remaja

Fenomena aborsi di kalangan remaja selalu dibicarakan.Hal ini yang berkaitan dengan permasalahan seksualitas remaja ,Harlock (2001) menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa dimana seorang remaja mempunyai suatu minat yang tinggi terhadap seks ,pasa masa ini remaja akan mengalami suatu ketertarikan terhadap lawan jenisnya biasanya ketertarikan terhadap lawan jenis biasanya membuat suatu ikatan yang disebut dengan pacaran.Pacaran merupakan suatu bentuk ikatan yang dibuat oleh remaja atas dasar suka sama suka dan atas dasar ketertarikan antara laki-laki dan perempuan,sering kali suatu expresi yang dimunculkan dalam berpacaran mulai dari berpegangan angan,berpelukan,berciuman,bahkan karena dorongan tertentu remaja mengexpresikan dengan prilaku seks bebas (free seks) tangan,berpelukan,berciuman,bahkan karena dorongan tertentu remaja mengexpresikan dengan prilaku seks bebas (free seks).Remaja adalah masa transisi yang diarahkan kepada perkembangan masa dewasa (Konopka,dalam pikunas,1976;Kaczman & Riva, 1996).masa remaja merupakan masa terjadinya suatu krisis dan pada masa masa ini sering terjadi suatu stres yang di alami pada masa ini,dimana pada masa ini terjadi suatu pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan adanya suatu perubahan secara psikis
 Perilaku seksual remaja merupakan suatu bentuk dorongan/keinginan bahkan perasaan seksual yang sangat kuat,sebagai perubahan hormonal,karena adanya suatu dorongan yang kuat maka sering kali terjadi suatu permasalahan yakni prlaku seksual pranikah pada remaja adalah karena adanya suatu dorongan dari lawan jenis dan belum resmi terikat perkawinan.berbagai dampak-dampak yang terjadi akibat prilaku seks bebas yang dilakukan oleh remaja adalah ,adanya suatu rasa bersalah yang kemungkinan akan menyebabkan suatu depresi ,adanya kehamilan yang tidak diinginkan yang pada akhirnya muncul suatu keinginan untuk menggugurkan kandungan karena tidak adanya suatu kesiapan terhadap hal itu yang sering dikenal dengan istilah aborsi.
Aborsi yang dilakukan kalangan remaja di Indonesia cenderung bertambah, terutama dilakukan oleh remaja di perkotaan. Alasan utama para remaja mengambil jalan aborsi adalah kehamilan yang tidak dikehendaki dan diluar pernikahan. Dari hasil penelitian, remaja perempuan usia dibawah 20 tahun paling banyak melakukan tindakan aborsi ini. Berdasarkan data nasional, aborsi terbanyak dilakukan oleh perempuan pada usia 15 - 24 tahun, baik yang dilakukan secara legal karena alasan kesehatan maupun yang dilakukansecara ilegal karena alasan belum menikah.
Aborsi merupakan suatu tindakan mengeluarkan janin secara paksa dari kandungan, sehingga bagi para remaja dapat menimbulkan psikis trauma pasca aborsi tersebut. Bagi para orang tua yang mempunyai buah hati remaja putri khususnya hendaklah lebih berhati-hati terhadap pergaulan remaja saat ini. Hubungan sex diluar nikah menjadi penyebab terjadinya kehamilan yang tidak dikehendaki dan pada waktunya remaja putri akan mengambil jalan aborsi.

Selasa, 28 September 2010

Persahabatan

persahabatan adalah suatu hal yang sangat indah dengan berbagai nuansa psikologis yang meliputinya. sahabat adalah seorang saudara, teman, dan terkadang sahabat menjadi tempat kita berlindung. Ibarat kepongpong yang sebelum menjadi kupu-kupu itulah makna sahabat, ketika kita berada dalam sesuatu yang buruk, sahabat tentunya dapat mengubah menjadi hal lebih indah dengan segala nasihatnya, dengan segala candaannya, dengan segala senyumannya. Persahabatan tentunya memberikan warna yang begitu menarik bagi kehidupan baik itu warna kelam dan warna yang super menabjumkan. Ikatan sahabat akan lebih bermakna saat kita menganal dan peka terhadap berbagai problem yang dialami oleh sahabat kita. Menjalin persahabatan adalah hal yang terkadang diaanggap mudah, namun menjaga persahabatan adalah hal yang sangat sulit, ketika persahabatan dibangun dengan suka cita dengan sebuah senyuman persahabatan menjadi sebuah karang ditepi pantai yang kokoh, namun setiap hari diterjang dengan kikisan ombak yang sewaktu-waktu karang itu akan rapuh karena keegoan ombak yang menerjang.

Sabtu, 25 September 2010

Teori Medan Kurt Lewin



Kurt Lewin lahir di Prusia tahun 1890. Belajar di Universitas Freiberg, Munich, Berlin dan mendapat gelar doctor di Universitas Berlin pada tahun 1914. Tahun 1926, Lewin diangkat menjadi Guru Besar dalam ilmu Filsafat dan Psikologi. Diusianya yang singkat, dia telah memulai suatu aliran baru dalam psikologi yang disebut Topological Psycology atau Field-Psychology. Aliran ini menegaskan bahwa, guna menyelediki tingkah laku manusia dengan sebaik-baiknya, haruslah diingat bahwa manusia itu hidup dalam suatu lapangan kekuatan-kekuatan fisis maupun psikisyang senantiasa berubah-ubah menurut situasi kehidupannya.
Kurt Lewin mengadakan penyelidikan-penyelidikan mengenai peranan “suasana kelompok” terhadap prestasi kerja dan efisiensi pekerjaan kelompok itu. Eksperiman yang terkenal dari Lewin yaitu lippit dan white (1939-1940) yang bertujuan untuk meneliti pengaruh atau peranan dari 3 macam pimpinan terhadap suasana dan cara kerja kelompok.